Batu Night Spectaculuar (BNS) Memang Spectacular

Perjalanan dari Malang menuju Batu sekitar 1 jam, itupun sudah termasuk singgah di salah satu toko outdoor di Malang untuk membeli kupluk dan kaos tangan sebagai bekal perlengkapan sebelum ke Bromo. Oiya, malam ini tepat jam 12 sesuai dengan janji mas arief, sopir mobil jeep yang akan mengantar kami ke Bromo. Saya tidak mau menghabiskan waktu begitu saja. Dengan kebaikan hati anak-anak KSR Unmer yang telah memberi kami tumpangan istirahat di sekretariatnya, dia juga memberikan kami motor untuk keliling di Malang. Masih ada waktu beberapa jam untuk menikmati kehidupan malam di Malang. Bagi saya tak ada yang terlalu istimewa di kota Malang di malam hari sesuai dengan pengalaman saya malam sebelumnya dimana saya dan teman yang lain menuju Alun-alun dan Balai kota. Malam ini baiknya ke kota Batu.
Memacu motor dalam kecepatan normal di jalan yang mulus dan menanjak. Saya bersama Uccank di atas motor Honda Tiger tua dan Palaguna dengan motor matic dengan sendirinya dan kami bertiga beriringan bersama menuju Batu. Saya mengajak teman untuk ke salah satu wisata malam yang ada di Batu. Batu Night Spectacular, begitulah nama tempatnya sesuai dengan nama yang terpampang jelas dari rangkaian kata yang terbentuk dari lampu yang tersusun hingga membentuk sebuah kata.


Setelah melihat penampakannya dari luar saya terkesan berada di Japan, walaupun saya belum pernah kesana dan ini hanya perasaan saya saja. Saya dan teman lainnya tak melewatkan kesempatan untuk mengambil beberapa gambar dengan background BNS. Setelah melihat – lihat dari luar, kurang lengkap jika tak masuk kedalam. Sebenaranya ada hal membuat saya penasaran dengan BNS dimana saya mencari lampionnya, namun saya tak melihatnya dari luar.

” Mas, kalau yang banyak lampion itu dibagian mana yah, kok gak keliatan?? ” Tanyaku ke salah petugas

” Lampion Garden,!!! itu ada didalam mas, belilah dulu tiket masuk. letaknya itu ada di sebelah kiri “

Tiket masuk Rp. 20.000,-, kami bertiga masuk kedalam dengan tiket masing-masing di tangan. Suasana didalam keren, walaupun tempat ini terkesan seperti pasar malam tapi ini beda banget dan terkesan luar biasa banget. Cuaca yang dingin dan pemandangan gemerlap kota malam membuat saya serasa betah di tempat ini. Ada banyak permainan tapi itu masih dipungut pembayaran lagi, jadi tiket masuk hanya untuk masuk kedalam sehingga jika ingin mencoba permainan silahkan bayar sendiri. 

Saya masuk ke dalam, memang tujuan awal hanya ingin melihat taman lampion, setelah melihat arah petunjuk yang mengarahkan ke tiket box. Sebelum masuk kami terlebih dahulu membeli tiket Rp. 12.500,-. Tiketnya diikatkan di tangan kemudian masuk ke dalam. 


Baru masuk saja, saya sudah sangat terkesan dengan lampionnya yang bertuliskan “Lampion Garden 2013” dan 2 buah lampion yang berpasangan. untuk berfoto di depan tulisan itu kami harus antri dan saling mengerti. Setelah mengambil beberapa gambar, kami berjalan masuk kedalam menyusuri jalannya. Terbayang gak sepanjang kiri kanan saya diapit lampion-lampion yang super keren. Entah kenapa saya sangat jatuh cinta dengan tempat ini, saya berjalan seperti orang yang disambut. Gak itu saja ada rerumputan yang tumbuh juga terlihat sangat lembut. Tempat ini memang sangat romantis terlihat beberapa pasangan muda mudi yang melewatkan malam bersama pasangannya dengan berjalan sambil berpegangan tangan. Ada juga sepasang orang tua yang melewatkan malamnya disini, mereka ingin membuktikan kalau cinta mereka tak pudar oleh waktu. Kami yang bertiga berjalan tanpa pasangan hanya menikmati kemesraan mereka. Nasib ya nasib. sabar ya sabar.

ADVERTISEMENTS

Menara Eifel ada dimana? pasti sebagian menjawab ada di Paris. Tak usah jauh-jauh ke Paris, cukup datang ke BNS anda akan melihat Menara Eifel dengan balutan lampunya. Saya lagi-lagi harus mengakui keindahan tempat ini, banyak banget lampion yang tersebar. Saya memilih duduk di area tempat duduk yang disediakan. Mengalihkan pandangan jauh sehingga saya melihat gemerlap lampu kota Malang. Tak perlu pesan apapun untuk duduk, gratis kok. BNS tidak dibatasi tembok jadi kita bisa melihat langsung Malang dari ketinggian. Dari area tempat duduk juga kita bisa menonton balapan gokart, keren banget, pokoknya super keren. Tempat ini juga sangat bersih, saya tak melihat sampah dari tadi. Seharusnya memang seperti ini. Sebagai pengunjung kita harus selalu menjaga kebersihan tempat dimanapun.

Tak terasa jam tangan saya sudah menunjukkan pukul 22.30, tak terasa banget kami disini sudah 3 jam padahal masih pengen duduk menikmati keindahan tempat ini. Memang harus pulang karena destinasi selanjutnya ke Bromo tengah malam nanti. Sebenarnya saya belum ingin beranjak dari tempat duduk tapi ya mau apa lagi. Setelah keluar dari area Lampion Garden, terlihat masih banyak gemerlap lampu yang menghiasi sepanjang jalan


Sebelum keluar dari tempat yang membuat saya jatuh cinta, tak lupa narsis dengan mengabadikan di depan peta petunjuk arah. Pintu masuk berbeda dengan pintu keluar. Saya mencari pintu keluar dimana, ternyata ada di daerah market &  food court. Sebelum kita keluar, pengunjung melewati beberapa toko yang menjual oleh-oleh. Saya sih tdak terlalu tertarik dan hanya melewati begitu saja.

Berkunjung ke Malang, kurang lengkap rasanya jika tak ke Batu Night Spectacular. Tempat yang sangat romantis dan sangat Spectacular. Tak salah tempat ini jika diberi nama Batu Night Spectacular karena pengunjungnya merasakan rasa Spectacular.

Scroll to Top