Mudahnya Berobat Ke Luar Negeri Bersama Doc Doc

Kesehatan akan terasa sangat mahal ketika kita sedang sakit. Penyesalan akan gaya hidup yang kurang sehat pun muncul. Tapi yang namanya penyesalan selalu datangnya belakangan. Pola hidup sehat memang masih terasa berat buat orang-orang yang disibukkan dengan segala aktivitas, sehingga baginya tidak ada waktu buat olahraga dan pola makan yang tidak teratur. Makannya pun yang serba instan alias fast food.
Dalam kurung 4 tahun belakangan ini, pola hidup saya kurang teratur dengan disibukkannya dengan urusan kantor. Olahraga jarang, jajan sembarangan dan kurang komsumsi buah dan sayur-sayuran. Alhasil tiap check-up tahunan dari kantor selalu masuk top 5 pekerja yang bermaslah mulai dari obesitas, kolesterol, dan asam urat. Nah, kalau sudah gini repot kan. Selalu ada keinginan untuk berubah tapi niat hanya sampai di perencanaan, jika dilaksanakan palingan hanya bertahan seminggu. Setelahnya kembali lagi pola hidup yang tidak sehat. 
” Ahh, Ngapain juga mikirin ini itu kalau mau makan, toh juga masih muda.
Mumpung masih muda, makanlah apa yang bisa dimakan “
Ada gak yang seperti itu, saya lah satunya. Selain kolesterol yang sudah melewati batas normal, berat badan yang sudah obesitas dan asam urat yang sudah tinggi bikin telapak kaki rasanya ngilu-ngilu. Ternyata ada penyakit yang saya derita tapi selama ini saya sepelekan. Saya didiagnosa menderita Sinusitis, penyakit apalagi ini? 
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa menjangkiti orang-orang pada segala umur. Adapun gejalahnya adalah Sakit kepala, Demam dengan suhu 38°Celcius atau lebih,Hidung tersumbat atau berair, Nyeri pada bagian wajah dan terasa sakit ketika ditekan, Kehilangan indera penciuman dan Batuk-batuk

Saya pun konsultas ke dokter perusahaan tentang kebiasaan saya pagi hari, dimana selalu meler alias ingus berlendir yang berlebihan. Maka disarankanlah saya ke dokter spesialis untuk berobat. Waktu itu saya memilih RS. Azra di Bogor dengan pertimbangan lokasinya dekat dari kantor. Setelah diperiksa, saya diharuskan dulu melakukaan foto rontgen agar bisa diliat sudah sejauh mana sinusitisnya. 

Belum selesai pemeriksaan akhir di RS. Azra Bogor, saya ditawari oleh Doc Doc untuk berobat di Malaysia. Waduh, kalau berobat ke luar negeri pasti mahal dan urusannya pasti ribet. Namun apa yang saya khawatirkan tidak terjadi, semuanya akan diurus mulai dari dokter spesialisnya, rumah sakitnya dimana. Bahkan tiket pesawat dan hotelnya ditanggung selama proses pengobatan nanti.

Tapi kok bisa Doc Doc sebaik itu menawari kepada saya? Awalnya sih tidak pernah terpikir sebelumnya, saya cuma datang di sebuah acara di Jakarta. Nah, di acara itu saya ikut sebuah kompetisi kecil-kecilan tapi hadiahnya jalan-jalan ke luar negeri. Terkadang hal yang baik itu tidak terduga kapan datangnya. 


Masih pagi-pagi buta saya sudah di Bandara Soekarno Hatta, memilih datang lebih awal agar tidak terjebak macet, tau sendiri kan gimana macetnya kota Jakarta? Tiket sudah ditangan dan nomor bapak driver yang akan menjemput di Bandarar KLIA sudah saya hubungi sebelum terbang menuju Malaysia, yang saat itu lagi terkena badai kabut. Oiya, mengenai Rumah Sakit yang akan saya tempati berobati, pihak Doc-Doc yang telah menghubungkan saya dengan Rumah Sakit di Kawasan Subang, Malaysia.


Perjalanan ini cukup berbeda, untuk pertama kalinya saya terbang meninggalkan Indonesia dan paspor saya akan ada stempelnya sebelum jatuh tempo. 

ADVERTISEMENTS

 

 

 


Bandara Malaysia ini berada di kawasan luar kota Kuala Lumpur. Dari Bandara saya kemudian menuju rumah sakit bersama bapak driver, yang namanya saya lupa padahal sudah kenalan. Beliau banyak bercerita tentang persamaan Indonesia dan Malaysia, bahkan kami sempat membahas tentang kiriman asap ini, bapaknya cukup ngerti bahwa badai asap ini asalnya dari Indonesia namun dia tahu bahwa di Sumatera sana, banyak juga perusaahaan-perusahaan Malaysia. Nah, kalau sudah seperti ini tidak perlu lagi diperdebatkan.

Hampir 1 jam perjalanan, saya pun tiba di Pusat Perubatan Subang Jaya, awalnya aneh juga sih, biasanya kan kalau di Indonesia lebih sering dengan nama Rumah Sakit.

 

 


Berobat di luar negeri bersama Doc Doc semuanya mudah, tidak perlu bingung memikirkan yang lain, semuanya diurus dengan cepat dan terpercaya.

 

 



Kantor Jakarta
Menara DEA Tower 2, 10th Floor
Jl. Mega Kuningan Barat Kav. E4 No. 1
Kuningan Timur
Jakarta Selatan, Indonesia 12950

 

Scroll to Top