Cerita perjalanan pendakian ini sebenarnya sudah lama tepatnya Agustus 2013, Menapak jejak kaki di Gunung Bawakaraeng yang memiliki ketinggian 2883 mdpl yang terletak di Kabupaten Gowa merupakan sebuah mimpi yang terpendam yang akhirnya terwujud juga, lokasinya dekat dengan Malino yang dikenal dengan kawasan wisata dengan cuaca yang dingin.
Gunung Bawakaraeng sudah tak asing lagi para pecinta alam, dimana lokasinya tidaklah terlalu jauh dari kota Makassar hanya dibutuhkan dua jam perjalanan untuk sampai di Lembanna, desa terakhir sebelum memulai pendakian.
Sebuah kebanggaan bagi saya bisa mendaki Gunung Bawakaraeng, gunung yang memiliki cerita sendiri bagi masyarakat gowa dan sekitarnya, mereka percaya dengan keyakinannya bahwa puncak Gunung Bawakaraeng memiliki hubungan dengan lokasi berhaji di Mekkah karena struktur tanahnya yang memiliki kemiripan.
Gunung Bawakaraeng memiliki 10 pos untuk sampai di puncak dan Desa Lembanna merupakan desa terakhir sebelum memulai pendakian. Beberapa rumah di Lembanna bisa dijadikan pos pelaporan tapi biasanya para pendaki melapor di Tata Rasyid, sahabat para pendaki yang memiliki segudang cerita yang dibungkus dengan gaya humornya.
Pendakian ini merupakan Pendakian bersama dengan KSR PMI Unit 121 Politeknik Negeri Ujung Pandang, Organisasi sewaktu kuliah yang sudah menjadi keluarga sendiri bagi saya sendiri. Sepertinya cerita pembukanya sudah cukup, mari menyimak cerita perjalanan pendakian lewat sebuah foto yang sempat saya rekam.
Jumat, 23 Agustus 2013
Markas 121 – Malino – Desa Lembanna – Pos 1 – 5
Sebelum berangkat kami terlebih dahulu briefing sekaligus berdoa semoga perjalanan kami diberikan kemudahan. |
Deretan carrier dan backpack siap menemani |
Tepat pukul jam 19.00 kami tiba di desa Lembanna |
Perjalanan dari Desa Lembanna kami lalui dengan istirahat disetiap pos. |
Sabtu, 24 Agustus 2014
Selamat pagi dari Pos 5, tempat kami menginap semalam |
Pesona Langit biru di Pos 5 |
Sebelum meninggalkan pos 5 kita foto bersama dulu yah |
Berdoa, Bagian tak terlupakan sebelum melanjutkan pendakian |
Kerjasama, salah satu bagian penting dalam pendakian |
Mari melanjutkan perjalanan |
Istirahat dulu dinda, jangan dipaksa |
Senyum semangat di Pos 7 |
Bentangkan Bendera Kebanggaan |
Bertemu Kanda Mul dan dua teman bulenya di Pos 8, tak lupa sempatkan foto bersama |
Jurais sudah tak mampu lagi |
Lokasi foto ini sudah dekat dengan Pos 9 |
Minggu 25 Agustus 2013
Pos 10 (Camp Terakhir) – Puncak Bawakaraeng
Hujan Badai tak menyurutkan langkah kami untuk mencapai puncak Bawakaraeng |
Moment tak terlupakan bersama keluarga KSR 121 PNUP |
Foto paling wajib untuk setiap anggota |
Kanda Fandi dan Kanda Sapot |
Sempatkan foto bersama depan tugu rute pendakian sebelum kembali ke Makassar |
Tulisan ini saya dedikasikan untuk keluarga besar UKM KSR PMI Unit 121 PNUP, bahwa kita adalah keluarga yang tak terpisahkan walaupun kami berbeda angkatan namun kita tetap satu dalam sebuah naugan kerbersamaan. Terima kasih untuk semuanya.
Tunggu kedatangan saya di Makassar dan kita akan melanjutkan pendakian lagi. Saya belum sempat melihat sunrise di puncak Gunung Bawakaraeng, dan mimpi itu masih tertunda sampai sekarang.
Let’s Travel to Experience the Beauty of Indonesia
INDONESIANHOLIC