Puncak Bogor dari balik Jendela Bus #CianjurTrip Part I

Sabtu pagi, 13 Juli 2013
bangun tidur kuterus mandi tidak lupa menggosok gigi (lagu anak jaman dulu)
Trip kali ini saya akan menuju Cianjur, kota yang terletak di Jabar. Liburan kali ini adalah mengunjungi keluarga yang sudah lama menetap di Cianjur. Setelah tas dan isinya terpacking saya menuju halte busway. Untuk menuju Cianjur terlebih dahulu menuju terminal Kampung Rambutan, ada beberapa pilihan bus menuju Cianjur diantaranya Bus Doa Ibu, Bus Karunia Bakti, Bus AC Marita, dan Bus Parung Indah. Pandangan pertama adalah sangat ramai karena rata-rata bus dari luar kota semua terpusat di terminal Kampung Rambutan. Berjalan menuju luar terminal karena saya tidak ingin menunggu lama sampai penumpang penuh, Intinya bus apapun yang berangkat maka itulah pilihan saya. Bus Marita AC perlahan meninggalkan terminal, tanpa pikir panjang saya kemudian naik dan memilih duduk di dekat jendela.
Apa yang saya hindari akhirnya terjadi juga, ternyata busnya ngetem di sisi jalan tol. Saya pun hanya bisa bersabar sambil menunggu sopirnya insyaf kalo penumpang sudah mulai gelisah. Tukang asongan silih berganti menjajakan jualannya, hanya kata “maaf ya bang, lain kali..!!!” hanya kata-kata ini yang mampu menaklukkannya. Hati-hati jika sudah memegang dan menanyakan harga lantas tidak membeli , maka penjualnya akan sedikit memaksa agar anda membelinya. Hampir 1 jam ngetem  akhirnya busnya berangkat juga dan melaju di jalan tol.
Sepanjang jalan tol, saya hanya memilih duduk diam sambil mengutak-atik smartphone saya. Kondektur bus sudah mulai beraksi menagih tarif, karena tujuan saya Kampung Rambutan – Cianjur itu tarifnya 22.000,-. Hujan mulai turun dan AC bus sudah mulai terasa mendinginkan membuat saya terbuai dan terlelap dalam tidur.
Bus yang saya tumpangi seperti sedang melewati perbukitan, kubuka kain penutup jendela ternyata bus  sudah keluar dari jalan tol dan memasuki daerah Cisarua. Sepanjang perjalanan saya melihat beberapa villa/penginapan di bagian kiri-kanan bahu jalan. Cisarua sudah termasuk bagian dari puncak dan sebagian besar orang Jakarta menghabiskan hari libur mereka disini sehingga tidak salah jika villa berjamuran. Ada beberapa pilihan mulai dari Hotel berbintang sampai villa dengan harga ala kantong backpacker. Disamping itu juga terdapat beberapa balai pelatihan dari perusahaann. Ada juga yang lebih penting untuk diketahui bahwa konon katanya, sering terjadi praktik kawin kontrak oleh orang arab dengan pribumi. Jika anda tidak percaya silahkan datang sendiri, mungkin bisa jadi altenatif jika anda sudah lelah menemukan cinta sejatinya.

Landscape Puncak Cisarua-Bogor (Copyright)

Perkebunan Teh
Hamparan bukit kebun teh
Sepanjang Jalan Cisarua-Cipanas
Setelah bus melewati bukit demi bukit akhirnya pemandangan kebun teh, awan biru dan pegunungan yang tertutupi kabut tipis terpampang di depan mata saya. Inilah alasan kenapa orang berbondong-bondong ke puncak untuk menikmati pemandangan alamnya. Pemandangan yang sangat sejuk,nyaman dan indah walaupun saya hanya bisa merasakan dari balik jendela bus. Kutarik HP dari kantong celana dan mengambil beberapa gambar walaupun gambarnya kurang sempurna karena kecepatan bus. Apa yang saya lihat membuat saya berasa sangat tenang, sangat berbeda dengan kondisi Jakarta yang panas. Beberapa pilihan wisata juga terdapat di kawasan Puncak diantaranya, Taman safari, Telaga warna, Taman bunga, Taman Nasional Gede Pangarango Cibodas, Curug Cilember dan masih banyak lagi. Ada juga spot Paralayang Bogor, namun untuk nikmati ini harus merogoh kocek lebih dalam. Terbang dengan ketinggian 1.900 mdpl selama 10-15 menit dengan tarif  300.000,- (sumber: Detik travel)
Setelah bus sudah menuruni perbukitan, namun pemandangan masih tetap indah. Bus kali ini sudah memasuki daerah Cipanas. Kotanya juga sejuk tidak seperti dengan namanya panas,maksud dari Cipanas karena disini terdapat beberapa wisata air panas. Ada juga yang harus diketahui bahwa di Cisarua terdapat Istana Negara selain Bogor dan jakarta walaupun saat itu saya melihat di lingkungan istana tidak ada aktivitas dan pintu utama tertutup.

Istana Negara Cipanas
Pasar Cipanas
Sesuai dengan apa yang disampaikan sepupu saya bahwa saya harus turun di perempatan Hypermart Cianjur. akhirnya sampai juga dengan 3 jam perjalanan tapi waktu itu sangat tidak terasa karena saya menikmatinya. Turun di perempatan kemudian lanjut naik angkot merah menuju RSUD Cianjur. Sepupu saya sudah menunggu ternyata, kemudian kami menuju rumahnya di daerah Perumahan Himalaya tidak jauh dari tempat kami ketemu. Perumahanya juga berada di atas bukit sehingga udaranya sangat sejuk.Kemudian  saya memilih untuk istirahat.
Cerita selanjutnya Telusur Jejak Mengalith Situs Gunung Padang

ADVERTISEMENTS
Scroll to Top