Panasnya Kota Jakarta siang itu begitu terik tak tertahankan. Walau begitu, tak sedikitpun menyurutkan langkahku untuk mencari Ragusa Es Italia, sebuah toko es krim Italia yang sudah sangat melegenda itu. Ya, toko es krim ini sudah ada sejak 1932.
Hanya berbekal informasi seadanya, kalau lokasi toko tersebut berada tak jauh dari Stasiun Juanda, saya mulai mencari lokasinya dengan panduan GPS di gawai.
Lama tak menyambangi Kota Jakarta, cukup membuat saya terperangah melihat perubahan di Stasiun Juanda ini. Kini semua tertata lebih rapi. Salut dengan perbaikannya. Mungkin yang tak berubah adalah tawaran dari tukang ojek yang mangkal di luar stasiun.
Siang makin terik, dan saya terlalu fokus dengan GPS di aplikasi Google Maps membuat saya jalan berputar-putar mengikuti arahan. Dahaga kering pun meronta-ronta memanggil.
“Hanya es krim yang bisa menjadi pelepas dahaga”, pikirku siang itu.
Akhirnya tiba juga di depan Toko Ragusa. Deretan mobil terparkir di depannya dan benar saja dugaan saya, pengunjung cukup ramai. Saya pun melangkah masuk dan mencari tempat duduk. Cukup lama saya berdiri hingga bisa mendapatkan kursi yang kosong.
Di Toko Ragusa Es Italia ini menerapkan sistem mandiri. Pesan sendiri, antri sendiri, pokoknya semua serba sendiri, seperti saya yang datang sendiri… hahaha.
Saya memesan satu porsi es krim Banana Split seharga 35 ribu (waktu kunjungan 2015), dihidangkan dengan styrofoam agar bisa langsung dibawa pulang bila tidak ada tempat.
Saya suka sekali dengan es krimnya. Tak cukup hanya Banana Split saja, saya pun memesan menu lain, yaitu Es Krim Spaghetti. Ga mau dibilang lebay, tapi saya belum pernah makan es krim selembut ini, enak bangeeet!!
Kalau biasanya saya agak kehausan saat memakan es krim, tidak kali ini saat menyantap es krim Ragusa. Tagline tanpa bahan pengawet yang terpajang di dinding toko seolah mengkonfirmasi hal ini. Mungkin saja rasanya jadi tambah nikmat begini karena tidak menggunakan bahan pengawet.
Sambil menikmati es krim, sesuap demi sesuap, saya memperhatikan ke sekeliling ruangan. Melihat interiornya seolah membawa saya ke jaman tempo dulu. Kursi dan meja masih terkesan klasik, seolah menjadi saksi bisu perjalanan Toko Ragusa hingga sekarang.
Tak peduli suasananya yang sesak dengan pengunjung dan panas tanpa dilengkapi pendingin ruangan. Sendok demi sendok es krim-lah yang cukup bikin adem suasana siang itu.
Pengunjung datang silih berganti tak henti-henti. Ketika ada yang beranjak pulang, maka datang lagi pengunjung baru. Sepertinya kursi-kursinya tak pernah kosong. Saya hampir satu jam duduk dengan mencoba dua menu, semuanya habis tanpa sisa.
***
Es Krim Ragusa Italia
Jl. Veteran I No. 10 Gambir,
Jakarta Pusat.
Patokannya disamping Masjid Istiqlal atau cek lokasi.
===
Buka setiap hari dari pukul 09.00 — 22.00 WIB
Harga mulai dari 15K — 35K