Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi di tahun 2016 ini merupakan sebuah momen langka. Bagaimana tidak, dibutuhkan waktu 33 tahun untuk bisa melihat kembali gerhana matahari total setelah terakhir berlangsung di tahun 1983. Saat itu saya belum lahir, jadi momen tahun ini tidak ingin saya lewatkan begitu saja.
Ini sebuah keberuntungan bagi Indonesia karena menjadi satu-satunya negara yang dilalui gerhana matahari, sisanya lebih banyak di lautan.
Diperkirakan akan banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia demi melihat Gerhana Matahari Total, bisa dilihat dari pemberitaan beberapa hari terakhir di media massa, khususnya media televisi. Semuanya memberitakan bahkan ada yang sudah siap untuk meliput secara live streaming agar semua masyarakat Indonesia bisa melihat fenomena ini.
Ketakutan-ketakutan masa dulu sudah tidak ada lagi, walaupun masih ada sih sebagian orang yang masih takut untuk melihat langsung.
“Saya takut keluar rumah nanti mata saya buta”, itu artinya kamu masih berpikir tempo doeloe.
Ada dua hal penting yang harus diketahui, pertama jangan melihat langsung pada saat matahari mulai menutup. Kedua, jangan melihat langsung pada saat matahari sudah mulai terlihat kembali. Saat itu cahaya matahari sangat terang dan bagian retina mata tidak akan mampu untuk melihatnya.
Nah, bagaimana dengan lokasi gerhana matahari di Indonesia lainnya?
Jauh hari sudah diumumkan bahwa beberapa kota di Indonesia akan dilalui Gerhana Matahari Total. Ada kota Palembang, Bangka dan Belitung di Pulau Sumatera. Ada kota Palangkaraya, Sampit dan Balikpapan di Pulau Kalimantan. Ada kota Palu, Poso, dan Luwuk di Pulau Sulawesi. Terakhir kota Ternate. Dinas pariwisata setempat sudah siap menyambut para wisatawan yang datang, ini merupakan berkah bagi sektor pariwisata Indonesia.
Selain kota tersebut, masih ada beberapa kota lainnya namun kamu hanya melihat gerhana matahari setengah, tapi masa iya melihat fenomena ini setengah-setengah, sempatkanlah mengunjungi salah satu kota diatas.
Nah, saya sendiri cukup beruntung. Dari daftar kota tersebut, Luwuk, sebagai ibukota Kabupaten Banggai, sebuah kabupaten paling timur di Sulawesi Selatan, menjadi salah satu kota yang bisa melihat Gerhana Matahari Total secara sempurna.
Kota Luwuk memang tidak semeriah kota lainnya dalam menyambut GMT seperti Palembang, Belitung, Palu dan Ternate. Namun itu tidak menjadikan bahwa Luwuk bukan menjadi pilihan terbaik untuk menyaksikan peristiwa langkah ini.
Ada 3 hal yang harus kamu ketahui tentang Luwuk, disimak baik-baik yah!
-
Luwuk sebagai tempat Gerhana Matahari Total dengan durasi paling lama
Pusat sains antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah merilis daftar kota yang dilalui Gerhana Matahari Total beserta waktu dan durasinya. Dari data tersebut, kota Luwuk menjadi kota dengan durasi waktu paling lama menyaksikan GMT, sekitar 2 menit 50 detik.
-
Bukit Keles, spot terbaik melihat GMT dari ketinggian
Tidak hanya tentang seberapa lama kamu menikmati gerhana matahari, tapi di Luwuk juga mempunya spot terbaik, salah satunya adalah Bukit Keles.
Bukit Keles Dari ketinggian Bukit Keles kita bisa melihat fenomena ini secara langsung tanpa terhalang dari gedung bertingkat, atap rumah atau pepohonan. Tentunya kamu tidak mau, melihat GMT tapi pandanganmu tidak leluasa. Kamu bisa mengabadikannya dari berbagai sudut dengan pemandangan laut dan kota Luwuk dari ketinggian.
-
Pantai Kilo Lima, spot terbaik Melihat GMT dari pantai
Selain Bukit Keles, ada pantai paling terkenal di Luwuk, yaitu pantai Kilo Lima. Dari namanya sudah bisa ditebak, pantai ini lokasinya 5 kilometer sebelah barat daya kota Luwuk arah ke Batui. Pantai pasir putih dengan gradasi warna air lautnya yang membuat orang melihatnya pengen langsung nyebur.
Menikmati Gerhana dari pantai ini, juga pilihan terbaik. Sepanjang pantai ini juga terdapat warung dengan menu andalan pisang goreng sambel ikan roa.
Tiga alasan diatas, setidaknya bisa membuat kamu untuk berkunjung ke Luwuk. Atau kamu juga bisa membaca ulasan saya tentang pesona keindahan Luwuk Banggai.
Masih ada dua hari lagi, namun sepertinya saya sudah tidak sabar melihat kejadian langkah ini. Luwuk menjadi kota pilihan saya, kamu dimana?
12 thoughts on “Melihat Gerhana Matahari Total di Luwuk Banggai”
kangen luwuk
Ayo ke Luwuk lagi.
Btw, kalau ke Luwuk bekabar yah.
siapa tau bisa jalan bareng
Tadinya aku pengen ke Luwuk kak, buat liat Gerhana Matahari Total.
cuma tiketnya lumayaaan hahaha.
Akhirnya Balikpapan jadi pilihan. Lucky me, bisa liat Gerhana Matahari total tanpa drama drama wkwkwk.
Saya liat tiketnya memang mahal kemarin pas tanggal segitu padahal biasanya Makassar-Luwuk cuma 500an, tapi gak tau lagi Jakarta-Makassarnya, karena harus dua kali naik pesawat sih.
Kita sama2 beruntung menikmati gerhana tanpa drama dramaan yah.
Indonesiaaa cantik sekali dirimuuu, tak bosan2 menjelajahi setiap sudut mu, bawa aku lagi menuju timur barat selatan dan utara menyusuri setiap panorama dan keeksotisan budaya mu
ini kebawa nasionalisme gegara Akbar yang nasionalis abis, saluuttt
Setiap orang punya arti sendiri tentang nasionalisme, saya sih hanya melakukan hal-hal yang bisa membuat indonesia dikenal, karena berkarya untuk indonesia dengan apa yang kita mampu.
Semoga yah, kita bisa melihat sudut-sudut indonesia
dan saya cuma bisa terdampar di kasur saat gerhana akibat sakit selama seminggu..
*tenggak vitamin*
Semoga cepat sembuh kak.
Gara-gara postingan ini aku jadi pengen ke Luwuk. Aku baru bacaaaa tulisan lengkapnya darimu soal Gerhana Luwuk. Bagus banget yaaaaa 😀
Sebagai pecinta Pantai, Luwuk itu punya pantai dan pulau yang keren-keren.
Yakinlah kamu tidak bakalan menyesal.
Enak ya tgl di makassar. Banyak direct flight ke kota2 eksotis di indonesia tengah dan timur. Salah satunya luwuk…
Bisa kemana-mana yah tapi tergantung isi domnpet, selain pesawat yang banyak direct flight, makassar juga banyak pilihan kapal laut yang bisa ke Indonesia bagian timur.