Mungkin tidak banyak yang mengetahui tentang kota Luwuk, ibukota dari Kabupaten Banggai. Kabupaten Banggai terletak di ujung paling timur Provinsi Sulawesi Tengah. Letaknya sekitar 607 km dari ibukota Palu. Tapi kini Luwuk dapat ditempuh hanya butuh waktu 1 jam dari kota Makassar.
Luwuk kini menjelma menjadi kota yang berkembang, terlihat dari pengembangan kotanya dengan sudah bermunculan beberapa hotel ternama, salah satu contohnya Hotel Aston. Dulu penerbangan Makassar — Luwuk hanya ada dua kali seminggu. Namun kini sudah tiga kali dalam sehari.
Pertama kali mengunjungi kota ini sekitar awal tahun 2015. Dari balik jendela pesawat, saya bisa melihat jelas gradasi warna biru yang begitu indah hingga membuat saya sulit memalingkan pandangan. Melihat Luwuk Banggai dari ketinggian. Itulah kesan saat pertama ketika kali menginjakkan kaki di kota dengan julukan kota berair ini.
Lansekap kota Luwuk diapit oleh pegunungan dan pantai, sementara struktur kotanya berbukit. Namun, disinilah letak keindahannya. Mungkin saya sulit menjelaskan detailnya, biarlah beberapa foto di bawah yang menjelaskan betapa kota Luwuk Banggai di Sulawesi Tengah ini begitu indah.
Saya pun terpesona dibuatnya.
***
Saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kota ini. Memang benar adanya, kesan pertama yang berkesan biasanya membuat kita merasa nyaman. Seperti saat mencintai pasangan. Iya, kan?
Alhamdulillah, saya betul-betul nyaman, buktinya saya 2 tahun lebih bekerja di Luwuk (2015-2018). Karena kondisi pekerjaan jugalah yang membuat saya mengunjungi Luwuk setiap bulannya. Kesempatan itu saya manfaatkan sekaligus dengan mengunjungi beberapa tempat wisata, baik itu yang mainstream maupun yang belum tergarap oleh pemerintah setempat, merasakan kehagatan masyarakat lokal dan mencicipi kuliner khasnya. Intinya Luwuk itu merupakan destinasi yang lengkap.
Baca juga: Melihat Gerhana Matahari Total di Luwuk
Nah, apa saja hal yang menarik dari Luwuk Banggai.
-
Melihat panorama Kota Luwuk dari Bukit Keles
Setiap kota selalu punya tempat yang wisata yang mainstream, ibaratnya kurang lengkap mengunjungi Luwuk jika tidak datang ke Bukit Keles. Tempat terbaik melihat lansekap kota Luwuk dari ketinggian baik di pagi hari, sore menjelang sunset maupun di malam hari.
Bukit Keles selalu menarik untuk dikunjungi. Saya sudah sering sudah cukup sering mengunjungi Bukit Keles ini.
-
Berenang di Pantai Kilo Lima
Hanya di kota Luwuk, saya melihat pantai yang begitu bersih padahal lokasinya dekat dengan jalan poros. Pantai Kilo Lima memang menjadi pariwisata utama kota Luwuk, makanya masyarakat nya pun menjaga kebersihan pantai ini. Tidak ada biaya retribusi untuk mengunjungi tempat ini alias gratis. Saya biasanya datang ke Pantai Kilo Lima ketika pagi hari, saat itu air laut masih surut sehingga pantai pasir putih masih terlihat.
Pantai Kilo Lima tidak hanya pantainya yang bersih tapi alam bawah lautnya juga meanrik untuk bersnorkling ria, tanpa harus menyewa perahu kamu sudah bisa melihat karang laut dan ikan-ikan beraneka warni berseliweran hanya beberapa meter dari bibir pantai, cuma ini seakan menjadi ancaman kerusakan.
-
Mengunjungi Air Terjun Piala
Air Terjun Piala lokasinya tidak jauh dari kota Luwuk, sekitar 30 menit perjalanan menuju kompleks perumahan Maahas. Oiya, ada cerita menarik ketika saya berkunjung ke Air Terjun Piala. Awalnya tidak ada niat datang kesini, karena saya dan teman-teman saat itu tujuannya ke Air Terjun Laumarang. Air terjun yang membuat saya tertarik ketika muncul di acara jalan-jalan di Transtv. Kamu sudah pasti kenal acaranya?
Tersesat membawa nikmat, seperti itulah sensasinya. Setelah menyusuri jalan setapak, akhirnya saya bertemu dengan air Terjun Piala secara tidak sengaja. Tapi menurut saya ini tidak kalah menariknya, air terjun yang bersusun dan kolam yang luas untuk berenang. Airnya mengalir menuju Pembangkit Listrik Mikro Hidro di hilirnya. Belakangan Air terjun ini sudah muncul juga di acara Jalan-Jalan itu.
-
Berfoto sepuasnya di Bukit Teletubbies
Padang savana yang luas dengan rerumputan hijau dengan kontur tanah yang berbukit cukup mewakili tempat ini dinamakan Bukit Teletubbies. Menurut saya ini lebih mirip jika dibandingkan dua Bukit Teletubbies yang pernah saya kunjungi, di Bromo dan Maros.
Bukit Teletubbies Luwuk cukup jauh dari Luwuk, tapi semuanya terbayarkan ketika datang kesini, rasa-rasanya tidak ingin berhenti mengabadikan setiap momen, lokasinya yang hits untuk mempercantik feed Instagram. Instagramable banget deh.
-
Mendaki Puncak Pulau Dua
Berkunjung ke Pulau Dua adalah perjalanan terjauh yang pernah saya lakukan selama di Luwuk. Menuju Pulau Dua, tidak banyak yang menyarankan datang kesini kalau hanya sebentar, lokasinya yang jauh dan juga jalanan nya belum begitu mulus adalah dua hal kendala yang akan dihadapi. Memang benar saya merasakan dua hal tersebut, dibutuhkan 4 jam perjalaan dari Kota Luwuk untuk sampai Desa Kampangar, Kecamatan Balantak.
Yang menarik dari Pulau Dua adalah bukitnya yang hitz, inilah yang membuat saya tidak berpikir panjang untuk datang kesini walaupun jaraknya yang cukup membuat pantat panas tapi semua terbayarkan ketika sudah berada di puncaknya.
Pulau Dua ini sekilas mirip Pulau Padar di NTT. “belum kesampaian ke Pulau Padar minimal kesini dulu” gumam saya dalam hati sambil mendaki Bukit Lukapan Konio, jalurnya lumayan menguras keringat dan bikin dengkul gemetar. Tapi bukankah sebuah pengorbanan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Dari puncak bukit kita bisa melihat sekeliling dengan latar belakang Pulau Dua.
-
Mencicipi Kuliner khas Luwuk
Wisata kuliner setiap daerah wajib banget dicoba, apalagi kuliner yang langsung dari asalnya. Luwuk punya banyak kulier khas, ada beberapa yang saya rekomendasikan seperti lalampa dengan sambel cakalang dan ikan kerapu kuah asam.
Lalampa sekilas mirip lemper, terbuat dari beras ketan diisi dengan suir-suir ikan cakalang. Dibungkus daun pisang, ujungnya dijepit dengan paku agar panasnya merata. Kemudian dibakar di atas bara api.
Luwuk surganya pecinta seafood, tapi ada sajian masakan ikan kerapu kuah asam membuat saya ketagihan dengan kuliner ini. Kuahnya yang segar dan daging ikan kerapu merupakan paduan yang sempurna. Kalau di Luwuk, RM. Sunu Lestari adalahwarung makan paling saya rekomendasikan jika ingin mencicipi kuliner ini.
***
Mengunjungi Luwuk Banggai sangat mudah dan cepat, kini sudah banyak penerbangan langsung dari Makassar, Palu dan Manado. Pilihan harga tiketnya juga lumayan terjangkau dengan banyak pilihan harga dari situs pencarian tiket online.
Liburan ke Luwuk Banggai bisa menjadi pilihan destinasi wisata, tinggal cari tiketnya di aplikasi Traveloka. Nah, berhubung saya mau berkunjung lagi ke Luwuk, saya sudah memesan tiket pesawat di Traveloka dengan hanya 4 Langkah sebagai berikut
- Booking — Pilih maskapai sesuai dengan budget
- Review — pastikan data yang dimasukkan sudah benar
- Pay — Transfer uangnya sesuai dengan jenis pilihan pembayaran (Internet Banking, Credit Card dan ATM)
- E-Ticket — E-ticketnya terkirim ke email saya dan kode booking dikirimkan ke SMS atau E-mail juga.