Tak terasa ramadhan tahun ini sudah memasuki minggu ke-2, saya berharap ibadah di bulan ramadhan tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun kemarin. A.M.I.N Ramadhan jauh dari tanah kelahiran (makassar) itu hal yang kedua kalinya saya rasakan, tahun lalu ramadhan di Cepu Jateng dan tahun ini Ramadhan di Jakarta.
Ngomongin tentang ber-ramadhan di Jakarta saya ingin berkunjung ke Mesjid Istiqlal untuk menunaikan sholat jumat berjamaah. Hari jumat kemarin saya manfaatkan kesempatan itu. Mesjid Istiqlal merupakan mesjid terbesar di Asia tenggara dan merupakan Ikon Jakarta dan Indonesia tentunya. Mungkin banyak yang belum tahu kalau mesjid Istiqlal dibangun di era presiden Soekarno tepatnya 24 Agustus 1951. ada satu hal yang penting di ketahui bahwa arsitek dari mesjid Istiqlal bukan dari seorang beragama Islam melainkan dari seorang kristen protestan bernama F. Silaban, beliau berhasil memenangkan sayembara rancang bangun mesjid dengan disain bersandi ketuhanan. Kata Istiqlal berasal dari bahasa arab yang berarti kebebasan, lepas atau kemerdekaan, Ini dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa.
Mesjid Istiqlal
Mesjid Istiqlal berada di Jakarta pusat dan sangat mudah ditemukan karena lokasinya tepat berada di samping Monumen Nasional (MONAS). Dulunya sebelum dibangun mesjid Istiqlal tempat ini merupakan Taman Wihelmina. Ada satu hal yang penting untuk diketahui bahwa Mesjid Istiqlal bersebrangan dengan Gereja katedral Jakarta. Ini adalah salah satu bukti bahwa tak ada yang bisa memisahkan kita walaupun berbeda agama. Indonesia dari dulu sudah menjunjung kerukunan antara umat beragama, jika ada yang mencoba mengacaukan kerukunan itu hanyalah oknum yang terlalu memikirkan kepentingannya tanpa berpikir bahwa menjalankan kepercayaan itu punya cara masing-masing.
Berkunjung ke mesjid Istiqlal membuat saya sedikit bingung dengan luas areanya. Pintu masuk ada beberapa pintu namun saya akan tuliskan apa yang saya alami walaupun semuanya tertuju ke Mesjid Istiqlal. Jika anda menggunakan Busway TransJakarta silahkan turun di halte mesjid Istiqlal, kemudian berjalan beberapa langkah setelah itu akan menemukan pintu masuk. Anda akan menemukan kolam air mancur, tapi sangat disayangkan kebersihan kolamnya kurang terurus. Sepanjang pintu masuk jangan heran dengan beberapa penjual kantongan, anda akan berpikir kantongan hitam ini untuk apa? saya pun merasakan hal yang demikian, usut punya usut ternyata fungsi kantongan itu untuk tempat jika anda ingin muntah, eh maaf, tempat untuk menyimpan alas kaki anda, walaupun disetiap pintu masuk terdapat jasa penitipan sandal/sepatu dari panitia mesjid Istiqlal. Anda juga harus ingat bahwa kemanan sandal/sepatu di mesjid itu rawan dengan adanya Pasha (Palukka Shandala/Pencuri Sandal).
Saya juga takjub dengan tempat wudhunya, semuanya berbahan pipa besi dan lain dibanding mesjid lainnya. Disini juga terdapat beberapa toilet yang bisa digunakan untuk mandi dan semuanya itu gratis. tapi disini saya menemukan sebuah pamplet yang ditempelkan di salah satu dinding toliet yang sangat memilukan dan miris ketika membacanya.
Jika pesan ini untuk anda, cepatlah insyaf
Setelah mengambil wudhu, saya menaiki tangga menuju salah satu sudut mesjid yang bisa difungsikan untuk istirahat. Tempatnya luas dan sangat bagus viewnya untuk mengambil sudut mesjid Istiqlal, tanpa menunggu lama saya dan beberapa teman melakukan itu sebelum masuk mesjid.
Memasuki mesjid anda akan takjub dengan sisi bangunannya dimana semua dindingnya berbahan dari marmer dan anda akan melihat 12 tiang pancang sebagai penopang kemudian jika anda melihat ke bagian langit-langit mesjid anda akan terpana hiasan lampu dengan paduan warnanya, selanjutnya saya tidak bisa menceritakan lewat tulisan apa yang saya lihat. Intinya jika anda sedang berada di jakarta, Mesjid Istiqlal sangat wajib dikunjungi. Untuk non-muslim jangan khawatir, anda pun bisa berkunjung namun harus didampingi oleh pendamping dan harus menggunakan pakain yang sopan. untuk perempuan anda akan dipinjamkan kerudung untuk digunakan selama berkeliling di area mesjid. Saya bangga akan banyaknya wisatawan luar negeri yang berkunjung, saya pun sempat bertemu 3 orang pemuda asal Jerman yang datang untuk melihat sisi bangunannya dan mereka salut akan kekuatan bangunan ini. Mereka juga senang dengan keramahan orang-orang Indonesia utamanya umat muslim yang menurutnya sangat diluar dugaan mereka yang melihat indonesia dikenal dengan negara teroris. Saya pun tidak bisa mengelakkan kenyataan tersebut terbukti banyaknya teroris yang ditangkap di Indonesia. Satu hal yang mereka dapatkan bahwa Indonesia bersahabat.
ADVERTISEMENTS
Jemaah mesjid Istiqlal datang dari berbagai penjuru, ada yang memang rutin sholat disini namun ada juga yang sengaja datang berkunjung sambil beribadah dan saya salah satunya. Jemaah bagaikan lautan manusia, sungguh sebuah pemandangan yang luar biasa. Jika anda pertama kali masuk ke dalam mesjid anda akan melihat TV di setiap tiang, memang kegiatan sholat jumat di mesjid Istiqlal rutin diliput oleh stasiun TVRI secara live dan beberapa media cetak lainnya yang mengambil gambar dan momen-momen pada saat kegiatan ibadah. Setelah kegiatan sholat beberapa jemaah memilih tinggal di dalam mesjid sambil istirahat dan ada juga yang tadarussan. Di halaman mesjid juga terdapat beberapa penjual songkok, baju muslim dan parfum harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat namun tergantung lagi dari anda cara menawar. Mumpung di bulan yang penuh berkah ini, silahkan datang ke mesjid Istiqlal.
-BACKPACKER AMATIRAN- Tidak pernah lelah dan menyerah dalam mencintai Indonesia