Perjalanan terakhir saya sebelum pulang ke Makassar adalah kawasan Kete Kesu.
Kalau kamu sedang jalan-jalan di Toraja, Kete Kesu merupakan tempat wisata di Toraja yang paling wajib dikunjungi.
Ada banyak alasan kenapa saya menyarankan untuk wajib berkunjung ketempat ini. Akses transportasi juga sangat lancar walaupun tidak berada di jalan poros.
***
Setelah dari kota Rantepao, perjalanan dilanjutkan ke Kete Kesu. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya kalau selama liburan di Toraja saya ditemani seorang teman asli Toraja yang tinggal di kawasan Kete Kesu’.
Dia menyarankan dari kemarin agar tempatnya dijadikan destinasi terakhir. Loaksinya tak jauh dari Rantepao, saya menemukan jalanan pertigaan yang terdapat patung kerbau bonga. Dari situ saya belok kanan dan menyusuri jalanan hingga tiba di kawasan wisata Kete Kesu.
Cuma bermodalkan senyum dan melambaikan tangan saya masuk secara gratis. Sebenarnya pengunjung harus membeli karcis Rp 10.000 sebelum masuk. Memarkir motor di samping rumah tongkonan yang tua. Tandik mengajak saya masuk ke dalam, memandu saya dan menceritakan segala hal tentang Kete Kesu. Tandik memang sudah paham betul dengan tempat ini karena seringnya memandu pengunjung.
Sebelum menaiki tangga, dia menunjuk sebuah bangunan makam yang mana ada sepasang Tau-tau berdiri di depan itu.
Makam itu adalah makam kakek—neneknya yang sudah meninggal beberapa tahun silam. Ia juga mengajak saya menuju goa yang berada di atas. Didalam goa juga terdapat makam yang masih kerabatnya (kakek).
Tau-tau di Kete Kesu dimasukkan kedalam sebuah lubang yang ditutupi pintu dengan jeruji besi yang tergembok. Hal ini dilakukan karena dulunya sering terjadi pencurian, maka dari itu Tau-tau ini diamankan dengan cara memasang jeruji besi.
Saya sangat terbantu dengan penjelasannya dan apa yang saya tanyakan pasti langsung jawab.
Selain itu, di sana terdapat beberapa peti yang masih tergantung di atas tebing tapi terlihat petinya sudah lapuk. Sepanjang pinggir tangga banyak terdapat tulang belulang dan tengkorak yang terkesan mistis dan sedikit menakutkan.
Banyak pengunjung yang berdatangan, saya menyimpulkan kalau tempat ini merupakan lokasi wisata favorit untuk wisatawan, baik itu lokal maupun mancanegara. Di Kete Kesu memang terbilang lengkap, disini terdapat goa, rumah tongkonan, makam tebing dan toko oleh-oleh. Mungkin kalau saja di lokasi ini terdapat makam bayi (baby grave) rasa-rasanya akan semakin lengkap. Walau begitu, ini saja sudah membuat Kete Kesu menjadi tempat yang wajib dikunjungi di Toraja.
Sebelum pulang saya sempat melihat sebuah kain ikat kepala dengan Motif Toraja yang mengalihkan pandangan saya. Kainnya sangat identik dengan Toraja. Ada juga beberapa pilihan oleh-oleh tergantung dari selera anda.
Jangan lupa untuk mengambil potret gambar deretan rumah Tongkonan yang sangat otentik sekali. Kalau kamu pernah melihat post card dengan gambar rumah Tongkonan, sudah pasti itu lokasinya di Kete Kesu. Saya pun sempat membeli post card bergambarkan tongkonan untuk salah satu teman traveller yang suka mengoleksi postcard.
Berhubung hari sudah mulai sore, saya pun memtuskan untuk pulang. Ucapan terima kasih kepada Tandik yang sudah menemani saya di Toraja selama 2 hari.
***
Tulisan tentang Kete’ Kesu ini merupakan rangkaian dari beberapa rangkaian cerita perjalanan ke Toraja sebelumnya yang saya lakukan medio tahun 2013 yang lalu. Mungkin ada beberapa informasi yang sudah tidak update lagi saat ini, namun biarlah cerita perjalanan ini bisa menjadi inspirasi buat kamu yang ingin berlibur ke Tana Toraja. Perbedaan agama, suku, ras, justru membuat Indonesia menjadi kaya akan keberagaman dan itu indah sekali. Selamat berlibur.