Saya cukup tertarik dengan kata Mainstream yang lagi populer saat ini untuk para kalangan anak muda. Jika ngomongin tentang kata tersebut, kaum traveler pun meyakini adanya kata mainstream, lantas apa sih itu yang dimaksud?
Kalau dijabarin, Main artinya utama dan Stream artinya arus, jika digabungkan artinya arus utama. Arus utama jika disederhanakan memiliki arti sebagai kebiasaan utama atau perilaku umum. Masih mau lebih disederhanakan lagi?
Jika dihubungkan dengan dengan traveler, hal-hal yang sering orang lakukan dan kunjungi sebagai acuan untuk juga melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, bila sebagian orang berkunjung ke Makassar, kurang lengkap rasanya jika tidak datang ke Pantai Losari serta tidak lupa abadikan moment berfoto di depan tulisan Pantai Losari. Can you ever do that? Tidak ada yang salah, intinya mau itu mainstream atau anti mainstream tergantung cara kamu menikmatinya saja.
Berawal dari ajakan Enda, kawan saya dari Makassar Backpacker — Sebuah grup di Facebook — mengajak saya dan beberapa teman lainnya untuk mengeksplore beberapa tempat wisata di Maros.
Tujuan utama kami adalah mengunjungi sebuah Bukit dan Susur Gua. Kabupaten Maros memang memiliki banyak gua-gua di antara pegunungan karst. Destinasi wisata Air Terjun Bantimurung, Taman Purbakala Leang-Leang dan Rammang-Rammang. Ketiganya merupakan destinasi wisata yang sering banget orang kunjungi atau sudah mainstream. Apalagi Rammang-rammang, destinasi wisata yang sudah begitu populer dan sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Baca juga: 10 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Liburan di Makassar
Saya tidak akan menuliskan ketiga tempat tersebut karena bagi saya itu sudah mainstream, maka dari itu saya akan rekomendasikan 4 tempat wisata di Maros yang anti mainstream, setidaknya menurut saya.
Ada apa aja? Mari bahas satu-satu.
-
Bukit Teletubbies Maros
Rasa penasaran membawa kami mengunjungi Bukit Teletubbies Maros yang terletak di Jalan Poros Camba-Maros. Kami berangkat hanya bermodalkan nekat tanpa alamat yang jelas. Sepanjang perjalanan entah berapa kali kami singgah untuk menanyakan tempat ini.
Namun bukan jawaban yang tepat yang kami dapatkan tetapi muka kebingungan dan hanya geleng-geleng kepala. Tempat ini memang tidak begitu populer apalagi dengan namanya yang membuat penduduk lokal tidak percaya kalau Bukit Teletubbies itu ada di sini.
Bukit Teletubbies di Maros
Gundukan bukitnya tidak seperti bukit teletubbies yang ada di Bromo tapi keindahan tempat ini punya arti sendiri. Udara pegunungannya terasa sekali, pemandangan pegunungan dari kejauhan yang sesekali ditutup awan. Tempat ini cocok untuk camping bersama teman atau pasangan dan atau sekedar foto-foto untuk lini masa media sosial kamu.So, jika berkunjung ke Maros sempatkanlah datang ke Bukit Teletubbies, tempat ini juga cocok buat yang lagi galau, yakinlah kamu akan menemukan banyak inspirasi di tempat ini.
Lokasi:
Jalan Poros Camba-Maros, Dusun Rebbo, Desa Bengo
Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros -
Hutan Pinus Bengo-bengo
Tidak jauh dari Bukit Teletubbies terdapat sebuah hutan pinus, namanya Hutan pendidikan Bengo-Bengo Universitas Hasanuddin. Tempat ini menawarkan kesejukan apalagi dengan pohon pinusnya yang menjulang tinggi. Tak hanya itu, tempat ini juga memiliki area camping ground lengkap dengan beberapa arena outbound.
Hutan Pinus Bengo-bengo Maros Menemukan tempat ini tidaklah terlalu sulit karena memang sudah dikenal cuma lokasinya agak masuk ke dalam melewati beberapa rumah warga. Sebelum masuk terdapat sebuah pos namun satpamnya jarang tinggal disana. Jika hanya ingin berkunjung sebentar dan sekedar foto-foto saja, tidaklah perlu harus melapor.
Hutan Pinus di Maros Hutan Pinus Bengo-Bengo juga menyediakan beberapa fasilitas guest house dan gedung pertemuan juga. Menggunakan beberapa fasilitas disini diharuskan melakukan registrasi atau mengirim surat ke pengelolanya. Tempat ini sering dijadikan ajang kaderisasi mahasiswa utamanya dari kampus Universitas Hasanuddin.
Lokasi:
Jalan Poros Camba-Maros, Desa Bengo
Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros -
Tebing Tak Bernama
Saya menghentikan laju motor ketika melihat sesuatu yang beda disisi kiri jalan dalam perjalanan pulang dari Hutan Bengo-Bengo. Rasa penasaran membawa saya untuk menelusurinya lebih dalam walaupun ada rasa keraguan sampai ke ujungnya.
Sebenarnya tempat ini bukanlah tujuan dari daftar destinasi yang kami rencanakan. Sebuah lorong yang ujungnya entah kemana yang diapit oleh dua buah tebing yang menjulang tinggi seakan membuat sekat dan sisinya ditumbuhi oleh beberapa pohon dan tumbuhan menjalar.Saya menyebutnya Tebing Tak Bernama, karena memang tak punya nama. Tempat ini juga sepertinya tidak pernah ada yang menelusuri sebelumnya. Terlihat dari pinggir jalan, untuk sampai ke bawah dasarnya kami harus menuruni dan melewati sebuah gundukan sampah.
Tempat ini tidak saya rekomendasikan, tapi bagi yang punya jiwa petualang kamu bisa menyelusurinya lebih ke dalam lagi.Lokasi:
Jalan Poros Camba “Sisi kiri jalan berkelok”
Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros. -
Gua Anjing Taddeang
Perjalanan kami terhenti di kawasan Taddeang tepat di depan Masjid Taddeang. Tidak jauh dari tempat kami berhenti ada sebuah gua yang akan kami susur siang itu, namanya Gua Anjing.
Stalaktit Stalakmit di Gua Anjing Taddeang Walaupun nama guanya agak sedikit menakutkan tapi keindahan stalaktit dan stalakmit di sana tidak usah diragukan. Yah, orang sekitar gua ini mengenalnya dengan nama itu. Dulunya gua ini ditemukan oleh seorang warga yang mencari anjingnya dan ternyata anjingnya bersembunyi di dalam gua.
Gua Anjing Taddeang memiliki dua lubang masuk, dengan ukuran yang berbeda. Lubang yang pertama memiliki ukuran yang besar sehingga kami masuk lewat disini sedangkan lubang yang kedua hanya bisa dileawati dengan merangkap, kami keluarnya lewat lubang ini.
Di dalam Gua Anjing Taddeang Maros Panjang guanya sekitar 400 meter, ini gua paling panjang yang pernah saya masuki dibanding Gua Bawaleang, Londa di Toraja dan Gua Kelelawar. Jika biasanya gua identik dengan udara yang terbatas tapi di Gua Anjing ini saya tidak merasakan sesak sama sekali.
Dengan peralatan seadanya kami masuk dengan headlamp masing-masing, tanpa senter kami tak bisa melihat apapun karena memang sumber cahaya cuma ada di lubang saat kami masuk. Semakin menyusur kedalam kami menemukan beberapa kolam air yang tenang.
Saya merasa takjub akan apa yang saya lihat pada saat itu, banyak spot-spot keren dengan bentuk yang berbeda-beda. Ujung dari Gua Anjing terdapat sebuah kolam yang dipenuhi dengan air, lagi-lagi kami tidak berani turun menyelaminya lebih dalam tanpa peralatan yang lengkap dan orang yang sudah paham dengan gua ini.
Lokasi:
Dusun Ta’Deang, Desa Samanggi
Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.
Gimana, kamu sudah tertarik untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Maros yang antimainstream di atas?
BTW, lupakan mainstream dan antimainstream. Saya ulangi kembali, tak ada yang salah, intinya mau itu Mainstream atau Anti mainstream tergantung cara kita menikmatinya, kawan!!!.